Minggu, 10 Mei 2009

ANALISIS HARGA SAHAM UNITED TRACTORS, Tbk.

Profil Perusahaan
United Tractors (UT / Perseroan) berdiri pada tanggal 13 Oktober 1972 sebagai distributor tunggal alat berat Komatsu di Indonesia. Pada tanggal 19 September 1989, Perseroan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dengan kode perdagangan UNTR, dimana PT Astra International menjadi pemegang saham mayoritas. Selain dikenal sebagai distributor alat berat terkemuka di Indonesia, Perseroan juga aktif bergerak di bidang kontraktor penambangan dan bidang pertambangan batu bara. Ketiga unit usaha ini dikenal dengan sebutan Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan dan Pertambangan.

1. Mesin Konstruksi

Unit usaha Mesin Konstruksi menjalankan peran sebagai distributor tunggal alat berat Komatsu, Nissan Diesel, Scania, Bomag, Valmet dan Tadano. Dengan rentang ragam produk yang diageniny.

2. Kontraktor Penambangan

Unit usaha Kontraktor Penambangan dijalankan melalui anak perusahaan Perseroan, PT Pamapersada Nusantara (Pama) yang didirikan pada tahun 1988.

3. Pertambangan

Unit usaha Pertambangan mengacu pada kegiatan terbaru Perseroan sebagai operator tambang batu bara melalui akuisisi PT Dasa Eka Jasatama (DEJ), anak perusahaan Pama.

BOARD OF COMMISSIONERS
Prijono Sugiarto ( Presiden Komisaris ), diangkat sejak tahun 2005.
Benjamin W.Keswick ( Wakil presiden komisaris ), diangkat sejak bulan Mei 2007.
Michael D.Ruslim ( Wakil presiden komisaris ), diangkat sejak tahun 2005.
Simon J. Mawson ( Komisaris ), Hagianto Kumala ( Komisaris ) diangkat sejak Mei tahun 2007.

Vision & Mision

Visi UT

Menjadi perusahaan kelas dunia berbasis solusi di bidang alat berat, pertambangan dan energi, untuk menciptakan manfaat bagi para pemangku kepentingan.


Misi UT

Menjadi perusahaan yang :

Bertekad membantu pelanggan meraih keberhasilan melalui pemahaman usaha yang komprehensif dan interaksi berkelanjutan.
· Menciptakan peluang bagi insan perusahaan untuk dapat meningkatkan ststus sosial dan aktualisasi diri melalui kinerjanya.
· Menghasilkan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan melalui tiga aspek berimbang dalam hal ekonomi, sosial dan lingkungan.
· Memberi sumbangan yang bermakna bagi kesejahteraan bangsa.



Anak Perusahaan dan perusahaan afiliasi
Saat ini grup PT United Tractors Tbk memiliki sepuluh perusahaan termasuk anak perusahaan dan perusahaan afiliasi:




Hasil Analisis Regresi

Return pasar (Rm) berdasarkan IHSG dan return saham (Ri) United Tractrors

Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 0,004 0,001 6,451 0,000
Rm -1,002 0,009 -0,992 -106,610 0,000
a. Dependent Variable: Ri

Return pasar (Rm) berdasarkan LQ45 dan return saham (Ri) Untited Tractors

Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 0,000 0,004 -0,085 0,932
Rm 0,461 0,144 0,236 3,207 0,002
a. Dependent Variable: Ri

y = α + βx
Ket : y = Return saham / Ri (dependent)
x = Return pasar / Rm (independent)
α = intercept
β = koefesien regresi (mewakili nilai beta)
Persamaan regresi dengan return saham Indosat dan return pasar IHSG
y = α + βx
y = 0.004 – 1.002x

Persamaan regresi dengan return saham Indosat dan return pasar LQ45
y = α + βx
y = 0.000 + 0.461 x


Analisis Return Saham, Return Pasar, dan Beta Saham Perusahaan

Untuk mengukur tingkat resiko pasar dan saham, dapat dilakukan dengan cara menghitung standar deviasi dari return pasar dan return saham. Setelah dilakukan perhitungan, maka diperoleh standar deviasi untuk return pasar adalah 6,06% dan standar deviasi untuk return saham adalah 6,12%. Semakin besar standar deviasi, maka semakin tinggi tingkat resikonya. Saham UNTR cukup beresiko karena standar deviasi nya lebih besar dari standar deviasi return pasar. Pergerakan return pasar dan return saham mengalami fluktuasi. Keadaan pasar yang sedang tidak stabil ini menimbulkan resiko yang cukup besar tehadap pasar modal dan juga saham UNTR. Untuk mengukur volatilitas return suatu saham atau portofolio terhadap return pasar maka dapat dilakukan dengan cara menghitung koefisien betanya. Dengan demikian Beta merupakan pengukur risiko sistematik dari suatu saham terhadap resiko pasar. Volatilitas dapat didefinisikan sebagai fluktuasi dari return-return suatu saham. Jika fluktuasi return-return saham bernilai 1 menunjukkan bahwa risiko sistematik suatu saham sama dengan risiko pasar. Kepekaan return suatu saham terhadap perubahan return pasar dapat dilihat dari koefisien betanya.
Koefisien beta dapat diperoleh dengan mencari koefisien regresinya. Untuk saham UNTR, koefisien regresinya dalam IHSG adalah 1.002 berarti saham UNTR memiliki beta lebih dari 1. Semaikn besar beta, semakin peka return saham terhadap perubahan return pasar,dan semakin beresiko pula saham tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa return saham UNTR cukup peka terhadap perubahan return pasar dan cukup beresiko.
Dari hasil analisis regresi dapat dilihat hubungan antara variabel dependent ( return saham / Ri ) dan variabel independent ( return pasar / Rm ) dilihat dari intercept dan koefisien variabel x (β) :
Berdasarkan persamaan regresi dengan return saham PT. United Trectors,Tbk dan return pasar IHSG
Intercept sebesar 0.004 artinya bahwa tanpa adanya return pasar maka return saham adalah sebesar 0.004
Koefesien variabel x (β) sebesar -1,002 artinya bahwa return pasar mempunyai pengaruh negatif terhadap return saham, yaitu jika return pasar turun 1 %, maka akan mengakibatkan return saham turun sebesar -100,2 %

Berdasarkan persamaan regresi dengan return saham PT. United Tractors, Tbk dan return pasar LQ45
o Intercept sebesar 0.000 artinya bahwa tanpa adanya return pasar maka return saham adalah sebesar 0.000
o Koefesien variabel x (β) sebesar 0.461 artinya bahwa return pasar mempunyai pengaruh positif terhadap return saham, yaitu jika return pasar naik 1 %, maka akan mengakibatkan return saham naik 46,1 %



Pada awal perdagangan tahun 2009, IHSG dan indeks LQ45 cenderung negatif. Hal ini terlihat dari return pasar yang negatif pada tanggal 7 Januari 2009, yaitu -5,50%. Sepinya transaksi dalam pasar modal yang mengakibatkan IHSG cenderung negatif, berpengaruh terhadap permintaan pasar pada saham PT. United Tractor, Tbk.
Saham UNTR juga ikut terkena dampak dari indeks global yang menyeret indeks di BEI. Tetapi dengan return pasar dan return saham yang negatif, tingkat resiko pada saham tersebut akan lebih kecil dibandingkan ketika saham memiliki return saham yang besar. Return pasar yang membaik memberikan dampak yang baik pada return saham United Tractors yang ikut naik dan sebaliknya bila turun maka akan memberikan dampak buruk. Kenaikan laba bersih dan penjualan bersih perusahaan yang cukup besar menarik minat para investor sehingga permintaan pasar meningkat dan harga saham pun ikut naik.
Belum stabilnya indeks bursa regional dapat membuat IHSG melemah. Menurunnya bursa regional telah membawa dampak buruk bagi IHSG, pada tanggal 31 Maret 2009 IHSG ditutup pada kisaran -4,44%, sedangkan Indeks LQ45 juga ditutup dengan kisaran -5,84%.

KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa pergerakan return pasar dan return saham UNTR sangat fluktuatif. Secara umum, return pasar sangat berpengaruh terhadap return saham. Ketika return pasar turun, maka return saham juga akan ikut turun, dan sebaliknya. Return saham ini akan mempengaruhi tingkat resiko saham, ketika return saham naik maka tingkat resiko saham juga akan semakin tinggi, mengikuti pergerakan yang ditunjukan oleh return saham, begitu pula sebaliknya.
Pergerakan return saham dan return saham ini dipengaruhi oleh IHSG yang mengalami penguatan dan penurunan. Faktor yang menyebabkan IHSG melemah, antara lain ditekan oleh indeks bursa regional dan indeks global sehingga mempengaruhi saham-saham yang ada di Bursa Efek Indonesia. Keadaan pasar yang tidak stabil membuat return saham UNTR menjadi cukup peka terhadap perubahan return pasar dan membuat saham UNTR menjadi cukup beresiko.
Berdasarkan hasil penghitungan PT. United Tractors, Tbk. diatas dengan beta sebesar -1,002 untuk Rm berdasarkan IHSG dan 0,461 untuk Rm berdasarkan LQ45, menunjukkan bahwa saham UNTR memiliki tingkat volatility yang tidak terlalu tinggi (-1,002 < ri =" Return" rm =" Return">a. Dependent Variable: Ri






Regression
Ri = Return saham Indosat
Rm = Return pasar (LQ45)
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Rm(a) . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Ri

Model Summary
Change Statistics
R Square Change F Change
1 0.236 0.055 0.050 0.0596441 0.055 10.283
a. Predictors: (Constant), Rm

ANOVA(b)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 0.037 1 0.037 10.283 0.002
Residual 0.623 175 0.004
Total 0.659 176
a. Predictors: (Constant), Rm
b. Dependent Variable: Ri

Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 0.000 0.004 -0,085 0.932
Rm 0.461 0.144 0.236 3.207 0.002
a. Dependent Variable: Ri

Minggu, 26 April 2009

ANALISIS HARGA SAHAM UNITED TRACTORS, Tbk.

Profil Perusahaan

United Tractors (UT / Perseroan) berdiri pada tanggal 13 Oktober 1972 sebagai distributor tunggal alat berat Komatsu di Indonesia. Pada tanggal 19 September 1989, Perseroan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dengan kode perdagangan UNTR, dimana PT Astra International menjadi pemegang saham mayoritas. Selain dikenal sebagai distributor alat berat terkemuka di Indonesia, Perseroan juga aktif bergerak di bidang kontraktor penambangan dan bidang pertambangan batu bara. Ketiga unit usaha ini dikenal dengan sebutan Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan dan Pertambangan.


  • Mesin Konstruksi

Unit usaha Mesin Konstruksi menjalankan peran sebagai distributor tunggal alat berat Komatsu, Nissan Diesel, Scania, Bomag, Valmet dan Tadano. Dengan rentang ragam produk yang diageniny.


  • Kontraktor Penambangan

Unit usaha Kontraktor Penambangan dijalankan melalui anak perusahaan Perseroan, PT Pamapersada Nusantara (Pama) yang didirikan pada tahun 1988.


  • Pertambangan

Unit usaha Pertambangan mengacu pada kegiatan terbaru Perseroan sebagai operator tambang batu bara melalui akuisisi PT Dasa Eka Jasatama (DEJ), anak perusahaan Pama.


BOARD OF COMMISSIONERS

Prijono Sugiarto ( Presiden Komisaris ), diangkat sejak tahun 2005.

Benjamin W.Keswick ( Wakil presiden komisaris ), diangkat sejak bulan Mei 2007.

Michael D.Ruslim ( Wakil presiden komisaris ), diangkat sejak tahun 2005.

Simon J. Mawson ( Komisaris ), Hagianto Kumala ( Komisaris ) diangkat sejak Mei tahun 2007.


Vision & Mision

Visi United Tractors

Menjadi perusahaan kelas dunia berbasis solusi di bidang alat berat, pertambangan dan energi, untuk menciptakan manfaat bagi para pemangku kepentingan.


Misi United Tractors

Menjadi perusahaan yang :

  • Bertekad membantu pelanggan meraih keberhasilan melalui pemahaman usaha yang komprehensif dan interaksi berkelanjutan.

  • Menciptakan peluang bagi insan perusahaan untuk dapat meningkatkan ststus sosial dan aktualisasi diri melalui kinerjanya.

  • Menghasilkan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan melalui tiga aspek berimbang dalam hal ekonomi, sosial dan lingkungan.

  • Memberi sumbangan yang bermakna bagi kesejahteraan bangsa.


Anak Perusahaan dan perusahaan afiliasi

Saat ini grup PT United Tractors Tbk memiliki sepuluh perusahaan termasuk anak perusahaan dan perusahaan afiliasi:


Analisis Grafik pergerakan Return Saham dan Return Pasar United Tractors Tbk.


Dari Grafik diatas secara umum, dapat dilihat bahwa tingkat return pasar sangat fluaktif, hal ini disebabkan IHSG yang sedang mengalami gejolak akibat indeks regional dan indeks global. Pergerakan return pasar dan return saham terus mengalami naik turun. Keadaan pasar yang sedang tidak stabil ini menimbulkan resiko yang cukup besar tehadap pasar modal dan juga saham UNTR. Return pasar akan mempengaruhi pergerakan return saham UNTR yang juga sangat fluktuatif.

Bila harga saham UNTR mengalami kenaikan, maka return saham UNTR juga ikut naik, tetapi kenaikan return saham ini juga diikuti dengan naiknya tingkat resiko yang lebih besar pada saham tersebut, sehingga investor pun menjadi berhati-hati terhadap kenaikan return ini mengingat keadaan indeks regional yang belum stabil. Naiknya IHSG dipicu oleh saham-saham pertambangan dengan terus melonjaknya harga komoditas pertambangan, terutama batubara dan UNTR ikut termasuk dalam saham-saham pertambangan tersebut karena UNTR telah mengakuisisi perusahaan pertambangan batubara.

Sepinya transaksi dalam pasar modal yang mengakibatkan IHSG cenderung negatif, berpengaruh terhadap permintaan pasar pada saham perusahaan United Tractors,Tbk. Rendahnya permintaan pasar dan return saham yang negatif membuat harga saham UNTR melemah.

HASIL ANALISIS DARI PERGERAKAN RETURN PASAR DAN RETURN SAHAM PT.UNITED TRACTORS, Tbk tanggal 1 Juli 2008 - 20 Maret 2009

  1. Untuk mengukur tingkat resiko pasar dan saham, dapat dilakukan dengan cara menghitung standar deviasi dari return pasar dan return saham. Setelah dilakukan perhitungan, maka diperoleh standar deviasi untuk return pasar adalah 0,025249044 dan standar deviasi untuk return saham adalah 0,061196794. Semakin besar standar deviasi, maka semakin tinggi tingkat resiko nya. Secara umum, dapat dilihat bahwa tingkat return pasar sangat fluaktif, hal ini disebabkan IHSG yang sedang mengalami gejolak akibat indeks regional dan indeks global. Keadaan pasar yang sedang tidak stabil ini menimbulkan resiko yang cukup besar tehadap pasar modal dan juga saham UNTR. Return pasar akan mempengaruhi pergerakan return saham UNTR yang juga sangat fluktuatif. Kepekaan return suatu saham terhadap perubahan return pasar dapat dilihat dari koefisien betanya. Semaikn besar beta, semakin peka return saham terhadap perubahan return pasar, dan semakin beresiko pula saham tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa return saham UNTR cukup peka terhadap perubahan return pasar dan cukup beresiko.

  2. Pada awal perdagangan tahun 2008, IHSG dan indeks LQ45 cenderung negatif. Hal ini terlihat dari return pasar yang negatif, return pasar yang negatif juga mengakibatkan return saham UNTR juga menjadi negatif. Sepinya transaksi dalam pasar modal yang mengakibatkan IHSG cenderung negatif, berpengaruh terhadap permintaan pasar pada saham PT. United Tractor, Tbk. Rendahnya permintaan pasar dan return saham yang negatif, membuat harga saham UNTR ditutup melemah dan turun.

  3. Kenaikan IHSG ini diikuti oleh kenaikan indeks LQ45. Kenaikan harga saham ini membuat return saham UNTR juga mengalami kenaikan yang cukup tajam dibandingkan hari sebelumnya return saham UNTR menjadi negatif setelah mengalami penurunan harga saham.

  4. Perdagangan yang membaik dalam pasar modal juga mempengaruhi transaksi saham UNTR. Return pasar yang membaik membuat return saham juga ikut membaik. Tetapi dengan return pasar dan return saham yang negatif, tingkat resiko pada saham tersebut akan lebih kecil dibandingkan ketika saham memiliki return saham yang besar.

  5. Naiknya IHSG ini dipicu oleh saham-saham pertambangan dengan terus melonjaknya harga komoditas pertambangan, terutama batubara dan UNTR ikut termasuk dalam saham-saham pertambangan tersebut karena UNTR telah mengakuisisi perusahaan pertambangan batubara PT Tuah Turangga Agung pada 9 Januari 2008. Walaupun IHSG dan harga saham UNTR mengalami kenaikan, return pasar dan return saham ternyata tidak mengalami kenaikan. Karena return pasar mengalami penurunan maka return saham juga ikut turun menjadi. Return saham yang tidak mengalami kenaikan ini membuat resiko terhadap saham tersebut menjadi lebih rendah. Hal ini bisa dimanfaatkan para investor yang ingin mendapatkan saham dengan harga yang tinggi tetapi dengan resiko yang lebih kecil.

  6. Return pasar yang membaik memberikan dampak yang baik pada return saham UNTR yang ikut naik. Menguatnya sektor perkebunan dan infrastruktur tetap tidak bisa menopang IHSG. Walaupun sebagian besar saham pertambangan menguat. UNTR juga mengalami penurunan harga saham. Return pasar menjadi negatif mempengaruhi return saham UNTR yang juga negatif .

  7. Return saham yang negatif ini membuat tingkat resiko saham UNTR mejadi lebih rendah dengan harga saham yang cukup tinggi. Tetapi, UBS Securities Indonesia memprediksikan tren IHSG ke depannya tetap baik meskipun pasar global sangat fluktuatif. Diperkirakan akhir tahun 2008, IHSG mencapai level 3.050 dengan Price Earning Ratio untuk 40 saham unggulan rata-rata 26%. Tren kenaikan IHSG ini didorong oleh sektor pertambangan dan perkebunan sehingga kedua sektor tersebut akan menjadi primadona pada tahun 2008 ini.

  8. Return saham yang turun akan membuat tingkatt resiko menjadi lebih kecil. Tetapi, return saham yang besar ini membawa tingkat resiko yang besar sehingga investor pun menjadi berhati-hati terhadap kenaikan return ini mengingat keadaan indeks regional yang belum stabil. Belum stabilnya indeks bursa regional membuat IHSG melemah. Penguatan IHSG didorong oleh sektor pertambangan, perkebunan serta turunnya harga minyak mentah dan investor mulai aktif mengoleksi saham yang berfundamental kuat. Indeks LQ45 juga hanya mengalami kenaikan yang sedikit. Untuk saham UNTR sendiri mengalami kenaikan, walaupun IHSG mengalami kenaikan tidak berarti return pasar ikut membaik.


KESIMPULAN

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa pergerakan return pasar dan return saham UNTR sangat fluktuatif. Secara umum, return pasar sangat berpengaruh terhadap return saham. Ketika return pasar turun maka return saham juga akan ikut turun, dan sebaliknya. Return saham ini akan mempengaruhi tingkat resiko saham, ketika return saham naik maka tingkat resiko saham juga akan semakin tinggi dan bila return saham turun maka tingkat resiko saham akan lebih rendah.
Return pasar tertinggi terjadi pada tanggal 3 Nopember 2008, yaitu 0,076399852 .Untuk return saham tertinggi terjadi pada tanggal 5 Januari 2009. Pergerakan return saham dan return saham ini dipengaruhi oleh IHSG yang mengalami penguatan dan penurunan. Faktor yang menyebabkan IHSG melemah, antara lain ditekan oleh indeks bursa regional dan indeks global sehingga mempengaruhi saham-saham yang ada di Bursa Efek Indonesia. Tetapi, keadaan pasar yang tidak stabil membuat return saham UNTR menjadi cukup peka terhadap perubahan return pasar dan membuat saham UNTR menjadi cukup beresiko.

Sabtu, 28 Maret 2009

Grafik Dan Analisis Pergerakkan Saham United Tractor Tbk




Grafik Pergerakan Harga Saham Perusahaan United Tractors,Tbk

Analisis pergerakan harga saham :

Dari grafik di atas, dapat dijelaskan pergerakan harga saham dan volume perdagangan saham United Tractors,Tbk sebagai berikut:
Grafik pergerakan saham diatas dapat dilihat bahwa kondisi pergerakan saham dari perusahaan United Tractors,Tbk mengalami perubahan yang sangat fluktuatif dari 1 Juli 2008 sampai 27 Februari 2009. Secara umum, dapat dilihat bahwa tingkat return pasar sangat fluaktif, hal ini disebabkan IHSG yang sedang mengalami gejolak akibat indeks regional dan indeks global. Pergerakan return pasar dan return saham terus mengalami naik turun. Keadaan pasar yang sedang tidak stabil ini menimbulkan resiko yang cukup besar tehadap pasar modal dan juga saham UNTR. Return pasar akan mempengaruhi pergerakan return saham UNTR yang juga sangat fluktuatif.
Bila harga saham UNTR mengalami kenaikan, maka return saham UNTR juga ikut naik, tetapi kenaikan return saham ini juga diikuti dengan naiknya tingkat resiko yang lebih besar pada saham tersebut, sehingga investor pun menjadi berhati-hati terhadap kenaikan return ini mengingat keadaan indeks regional yang belum stabil. Naiknya IHSG dipicu oleh saham-saham pertambangan dengan terus melonjaknya harga komoditas pertambangan, terutama batubara dan UNTR ikut termasuk dalam saham-saham pertambangan tersebut karena UNTR telah mengakuisisi perusahaan pertambangan batubara.
Sepinya transaksi dalam pasar modal yang mengakibatkan IHSG cenderung negatif, berpengaruh terhadap permintaan pasar pada saham perusahaan United Tractors,Tbk. Rendahnya permintaan pasar dan return saham yang negatif membuat harga saham UNTR melemah.
Faktor luar yang secara langsung mengakibatkan pergerakan harga sebuah saham antara lain:
Kebijakan pemerintah.
Kebijakan pemerintah yang berkaitan langsung dengan bidang bisnis perusahaan emiten sangat berpengaruh terhadap harga saham. Misalnya kebijakan pembatalan proyek-proyek pemerintah, swastanisasi perusahaan negara dana lain-lain.

Pergerakan suku bunga.

Tingginya suku bunga merupakan pukulan bagi industri jasa perbankan dan properti. Bagi perusahaan perbankan, peningkatan suku bunga SBI tidak hanya memberikan peluang pendapatan tetapi juga merupakan faktor yang menaikan biaya usaha. Dengan kenaikan suku bunga SBI, akan sangat sulit bagi sektor perbankan untuk tidak menaikan tingkat suku bunga depositonya yang berarti harus menaikkan tingkat suku bunga kredit/pinjaman.

Fluktuasi nilai tukar mata uang.

Fluktuasi rupiah terhadap US$ bisa memberikan dampak terhadap harga saham secara individual maupun gabungan. Bila sebuah perusahaan memiliki hutang dalam satuan dolar dengan menguatnya nilai dolar terhadap rupiah secara langsung mengakibatkan kenaikan besarnya jumlah hutang. Sehingga secara langsung memberikan dampak terhadap harga saham individual emiten. Perubahan nilai tukar mata uang juga berdampak terhadap IHSG, dikarenakan banyaknya investor asing yang ikut terlibat dan investor lokal yang cenderung menggunakan strategi follower.

Rumor dan sentiman pasar.

Faktor rumor atau sentimen pasar merupakan variable yang bersifat intangible. Rumor sering kali beredar di bursa Jakarta, misalnya gosip likuidasi atau meninggal seorang pejabat atau kebijakan-kebijakan kontroversial yang mengakibatkan harga saham tertentu terkoreksi. Sedangkan sentimen pasar biasanya terbentuk karena statemen analis atau pejabat yang berkaitan langsung dengan emiten pasar modal.

Dampak kondisi pasar pada harga pasar saham.

Kondisi ini membuat sebagian investor menjadi ragu untuk masuk ke pasar saham dan sebagian lain menjadi pusing karena nilai investasinya semakin turun seiring dengan Penurunan IHSG. Salah satu yang menjadi perhatian dunia adalah kondisi buruk lembaga-lembaga keuangan Amerika Serikat (AS) yang satu per satu mulai terkuak, mulai perusahaan pembiayaan perumahan terbesar Fannie Mae and Freddie Mac, sampai yang terbaru yaitu perusahaan investasi Lehmann Brothers yang dinyatakan bangkrut setelah tidak lagi sanggup memenuhi kewajiban-kewajibannya.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat diketahui bahwa dalam waktu 8 bulan yaitu pada 1 Juli 2008 sampai 28 Februari 2009 pergerakan return pasar dan return saham UNTR sangat fluktuatif. Secara umum return pasar sangat berpengaruh terhadap return saham. Ketika return pasar turun maka return saham juga akan turun, dan sebaliknya. Return saham ini akan mempengaruhi tingkat resiko saham, ketika return saham naik maka tingkat resiko saham juga akan semakin tinggi dan sebaliknya. Harga saham mengalami kenaikan atau penurunan karena dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor yang menyebabkan IHSG melemah antara lain ditekan oleh indeks bursa regional dan indeks global sehingga mempengaruhi saham-saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI), menguatnya nilai mata uang asing yang membawa dampak buruk bagi perusahaan yang mempunyai hutang dalam satuan mata uang asing tersebut sehingga membuat nilai saham perusahaan tersebut menjadi turun dan. Faktor yang mempengaruhi IHSG menguat, antara lain karena turunnya harga minyak mentah dan penguatan pada sektor pertambangan dan perkebunan. Harga saham UNTR selama 8 bulan pun ikut naik turun, situasi ini membawa dampak bagi investor didalam menentukan pembelian saham dari United Tractors,Tbk. Faktor yang mempengaruhi, antara lain akuisisi yang dilakukan terhadap perusahaan pertambangan batubara, kredit yang dilakukan UNTR, dan melonjaknya harga komoditas batubara. Tetapi, keadaan pasar yang tidak stabil membuat return saham UNTR menjadi cukup peka terhadap perubahan return pasar dan saham.

Kamis, 05 Februari 2009

Mengapa memilih kata “ inflasi “ sebagai nama kelompok ?

Mengapa memilih kata “ inflasi “ sebagai nama kelompok ?

Inflasi merupakan hal yang menarik dalam kehidupan sekarang ini. Hal ini karena Inflasi yang terjadi dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan yang fluktuatif dan memberikan dampak dalam kehidupan secara langsung. Tingkat inflasi untuk bulan Oktober 2005 yang lalu masih sangat tinggi yaitu (8,75%). Hal ini masih membuat prihatin banyak kalangan Inflasi selain memiliki dampak positif juga memiliki dampak negative. Hal ini tergantung parah atau tidaknya inflasi. Inflasi dapat menyebabkan gangguan pada stabilitas ekonomi di mana para pelaku ekonomi enggan untuk melakukan spekulasi dalam perekonomian. Di samping itu inflasi juga bisa memperburuk tingkat kesejahteraan masyarakat akibat menurunnya daya beli masyarakat secara umum akibat harga-harga yang naik. Selain itu distribusi pendapatan pun semakin buruk akibat tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan inflasi yang terjadi.

Profile Anggota kelompok “ Inflasi

Nama : Asti Wulandari

No.Mhs : 16571 / em

Alamat : Pingit, Yogyakarta

Hobby : Makan dan Nonton TV

EmaiL : ustea_embronk88@yahoo.com






Nama : Deddy Anthonius Elim

No.Mhs : 16580/ em

Alamat : jln. kledokan 2, CT XIX

Hobby : maen futsal

EmaiL : Dedox.Elim@yahoo.co.id





Nama : Riskia Rasdiana Saputri

No.Mhs : 16594 / em

Alamat : Palagan Redjodani, Ngaglik Sleman Yogyakarta

Hobby : Maen Game

EmaiL : blacklovers_qiqi@yahoo.com




Nama : Rina Kristiani

No.Mhs : 16738 / em

Alamat : Dabag No.5 Yogyakarta

Hobby : jalan – jalan dan nonton TV

EmaiL : rina_kris@yahoo.com

INFLASI

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu). Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.

Inflasi dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.


Penyebab

Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan atau desakan biaya produksi.

Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment.


Penggolongan

Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.

Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi itu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation). Namun, apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum, maka inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (Open Inflation). Sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (Hiperinflasi).

Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :

  1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
  2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
  3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
  4. Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)

Mengukur inflasi

Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan sebuah indeks harga. Indeks harga tersebut di antaranya:

  • Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI), adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.
  • Indeks biaya hidup atau cost-of-living index (COLI).
  • Indeks harga produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi. IHP sering digunakan untuk meramalkan tingkat IHK di masa depan karena perubahan harga bahan baku meningkatkan biaya produksi, yang kemudian akan meningkatkan harga barang-barang konsumsi.
  • Indeks harga komoditas adalah indeks yang mengukur harga dari komoditas-komoditas tertentu.
  • Indeks harga barang-barang modal
  • Deflator PDB menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang baru, barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa.

Dampak

Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.

Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.

Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.

Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).

Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.


Peran bank sentral

Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi. Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan memiliki kewenangan yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di luar bank sentral -termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang kurang independen -- salah satunya disebabkan intervensi pemerintah yang bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian -- akan mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi.

Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia, termasuk oleh Bank Indonesia.